Di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota Kediri, seorang ibu yang sehari-harinya bekerja sebagai pengasuh balita mulai menunjukkan kebiasaan yang membuat orang-orang di sekitarnya penasaran. Setiap kali anak-anak asuhnya tertidur siang, ia menyempatkan duduk di ruang tamu sambil menatap layar ponselnya dengan ekspresi fokus. Bukan menonton drama atau membaca berita, tapi memainkan sebuah permainan bernama Mahjong Ways. Yang menarik, ia tidak serta-merta jatuh cinta pada game ini — justru berawal dari rasa curiga karena pola-pola yang muncul di layar terlihat “terlalu rapi” untuk sebuah permainan acak.
Awalnya ia mengira permainan itu hanya soal keberuntungan dan kebetulan. Namun setelah beberapa kali mencoba, ia mulai menyadari bahwa setiap ubin, setiap simbol yang jatuh punya alur tertentu. Scatter hitam yang awalnya membuatnya bingung kini terasa seperti titik balik. Dari rasa penasaran, tumbuh minat. Ia pun mulai mencatat pola-pola tertentu di secarik kertas sisa belanja, dan perlahan memahami bahwa Mahjong Ways tidak sepenuhnya acak. Ada ritme. Ada logika halus yang bisa dikenali, terutama jika dimainkan dengan tenang dan sabar.
Permainan ini tidak menawarkan kejutan yang heboh, melainkan aliran pelan yang membentuk suasana. Fitur tumble membuat ubin-ubin berganti dengan lembut, sementara scatter hitam muncul sebagai tanda bahwa sesuatu sedang berubah. Ibu pengasuh itu merasakan pola permainan ini mirip dengan rutinitas menjaga anak kecil: tidak terburu-buru, perlu kesabaran, dan selalu ada kejutan manis di balik hal-hal kecil. Ia mulai menikmati permainan ini bukan karena mengejar hadiah besar, melainkan karena prosesnya yang menenangkan dan konsisten.
Beberapa tetangganya ikut penasaran dan mencoba sendiri setelah mendengar ceritanya. Mereka terkejut karena permainan yang terlihat biasa di awal ternyata bisa membuat pikiran lebih rileks. Bahkan salah satu dari mereka menyebut Mahjong Ways sebagai “ritual ibu-ibu diam-diam” — dimainkan saat anak tidur, saat sore mulai sepi, atau saat hari terasa berat. Dan meskipun tidak semua langsung memahami polanya seperti sang ibu, banyak yang mengakui bahwa permainan ini memberi ruang tenang yang jarang ditemukan dari game lain.
Setiap kali anak-anak asuhnya tertidur, biasanya sekitar pukul satu siang, itulah saat sang ibu membuka Mahjong Ways. Suasana sunyi, suara kipas angin berputar pelan, dan aroma sabun bayi yang masih tertinggal di udara menciptakan suasana yang pas untuk larut dalam permainan. Ia mengaku tidak butuh waktu lama — cukup 10–15 menit bermain, sudah cukup untuk membuat pikirannya segar kembali. Permainan ini menjadi jeda sejenak dari tanggung jawab harian, seperti napas dalam sebelum kembali ke rutinitas.
Platform tempat ia memainkan game ini pun terasa ramah. Tidak memaksa login, tidak banyak gangguan iklan, dan tampilannya ringan untuk ponsel biasa. Ia bahkan sempat berkata bahwa game ini seperti "teman yang tahu kapan harus diam." Tidak mengganggu, tapi selalu siap saat dibutuhkan. Dan meskipun ia tidak pernah menyebutkan nama brand atau penyedia game secara langsung, para ibu lain di lingkungannya perlahan ikut mencoba karena melihat ketenangan yang ia rasakan setelah bermain.
Cerita dari Kediri ini jadi pengingat bahwa kadang rasa curiga bisa menjadi awal dari pemahaman baru. Mahjong Ways, dengan semua kesederhanaannya, berhasil menjadi bagian kecil dari rutinitas seorang ibu pengasuh balita — bukan sebagai pelarian, tapi sebagai ruang untuk mengenali pola, meredakan stres, dan menemukan kembali fokus yang kadang terselip di antara tangis dan tawa anak-anak. Sebuah permainan yang diam-diam memberi makna lebih dalam daripada yang terlihat di permukaan.