Pagi belum benar-benar terang saat seorang kakek tua mulai mendorong gerobaknya menyusuri gang sempit di Tasikmalaya. Aktivitasnya sederhana: mengumpulkan barang-barang bekas yang bisa dijual kembali. Di sela-sela rutinitas harian itu, ia memiliki satu kebiasaan baru yang ia anggap sebagai hiburan—bermain Mahjong Ways melalui ponsel tuanya.
Meski usianya sudah lanjut, semangatnya tidak surut. Game Mahjong Ways menjadi teman istirahatnya di bawah pohon rindang atau saat rehat sejenak di warung kecil. Tak ada yang menyangka, dari rutinitas mengais rongsokan, justru irama dari ubin-ubin Mahjong yang membuat pikirannya segar kembali.
Bagi banyak orang, Mahjong Ways mungkin hanya permainan. Tapi bagi kakek ini, setiap suara dan pergerakan simbol dalam game tersebut memiliki ritme yang mengingatkannya pada dentingan kaleng bekas, bunyi seng jatuh, dan suara roda gerobak yang berderit. Semua membentuk harmoni yang terasa akrab.
Ia menyebutnya sebagai “musik kehidupan”—perpaduan antara bunyi nyata dan suara digital yang entah bagaimana berhasil menyentuh sisi emosionalnya. Setiap kali kombinasi ubin berhasil membentuk pola kemenangan, ia tersenyum sendiri, seakan menerima tepukan lembut dari semesta.
Mahjong Ways menyuguhkan lebih dari sekadar tampilan yang menarik. Bagi sang kakek, game ini menghadirkan tantangan ringan yang tetap bisa dinikmati meski dimainkan secara santai. Ia mengaku tak terlalu peduli menang atau tidak. Yang ia nikmati adalah prosesnya—menebak pola, menanti simbol tertentu, dan merasakan getaran kecil saat kombinasi terpecahkan.
Saat hari terasa berat dan hasil rongsokan tak seberapa, ia hanya butuh beberapa menit dengan Mahjong Ways untuk mengembalikan semangat. Ia bilang, “Game ini seperti teh hangat—ringan, tapi menguatkan.”
Tidak sedikit orang yang meremehkan aktivitas bermain game, apalagi oleh orang tua. Namun justru dari layar kecil itulah sang kakek mendapatkan semangat baru. Ia jadi lebih bersemangat mengayuh gerobaknya, tak lagi sekadar bekerja, tapi juga menanti waktu istirahat agar bisa kembali menikmati irama Mahjong Ways.
Bahkan, ia mulai mengajarkan cara bermain pada cucunya. Baginya, ini cara untuk tetap terhubung dengan generasi muda—berbagi cerita sekaligus menikmati hiburan bersama tanpa batas usia. Mahjong Ways menjadi jembatan, bukan sekadar pengisi waktu.
Sebagai pengumpul barang bekas, ia terbiasa memilah, menakar nilai dari benda yang tampak tak berguna. Kebiasaan ini tanpa sadar ia bawa ke dalam permainan. Ia lebih cepat memahami mana simbol yang berpotensi menghasilkan kemenangan, dan kapan harus menahan diri untuk tidak terburu-buru menekan tombol berikutnya.
Pengalaman hidupnya ternyata membuatnya lebih bijak dalam bermain. Ia tidak terpancing emosi saat kalah, dan tidak terlalu berlebihan saat menang. “Sama seperti rongsokan,” katanya, “kadang yang tampak tidak bernilai justru menyimpan kejutan.”
Dari kota yang tenang seperti Tasikmalaya, kisah sang kakek ini jadi bukti bahwa hiburan bisa hadir dalam bentuk yang paling sederhana. Gerobak tuanya mungkin penuh dengan besi dan plastik, tapi di saku bajunya, tersimpan dunia kecil yang penuh warna bernama Mahjong Ways.
Dan di sela-sela derit roda dan debu jalanan, ia terus melangkah—membawa harapan, ketekunan, dan irama yang hanya bisa dirasakan oleh hati yang jujur.
Kalau seorang kakek dari Tasikmalaya bisa menemukan semangat dari permainan Mahjong Ways, siapa bilang kamu tidak bisa? Coba rasakan sendiri bagaimana irama dan visual game ini bisa memberi warna di hari-harimu. Barangkali, kamu juga akan menemukan cerita unikmu sendiri di balik tiap kombinasi ubin yang muncul.