Hari Sepi, Gunting Tak Bersuara
Di sebuah gang kecil di Cimahi, Mbak Wulan membuka salon rumahan sederhana. Gunting, sisir, dan krim rambut berjajar rapi di atas meja kecil. Tapi hari itu berbeda, tidak ada suara anak muda minta smoothing, tidak ada ibu-ibu minta creambath. Hanya suara kipas angin tua yang berdecit tiap beberapa detik, menambah sepi suasana ruang tunggu yang kosong.
Sambil menanti, Mbak Wulan membuka ponsel tuanya. Ia baru seminggu lalu tahu tentang mahjong ways 2 dari obrolan tetangganya. Karena tidak ada pelanggan, ia mencoba bermain, berharap waktu terasa lebih cepat. Ia tidak terlalu paham aturannya, tapi warna-warni permainan itu membuatnya nyaman. Entah kenapa, ia merasa seperti sedang menyusun ulang harapan yang sempat kusut.
Kilatan Cahaya dari Layar Ponsel
Siang makin terik. Warna cahaya matahari menembus tirai dan memantul di cermin salon. Mbak Wulan masih sibuk menyusun ubin, mencoba memecahkan pola. Tiba-tiba, layar ponselnya berubah. Animasi cerah dan angka-angka yang bertambah cepat membuat jantungnya berdetak lebih kencang. Ia menatap tak percaya, tapi angka itu terus naik, dan ponsel menunjukkan pemberitahuan transfer otomatis.
Angkanya tak main-main. Rp2.800.000 masuk ke dompet digitalnya. Ia sempat terdiam, menggenggam ponsel erat-erat, khawatir semua itu hanya ilusi. Tapi notifikasi itu tetap ada. Mbak Wulan menutup mata sejenak, menghela napas, lalu tersenyum tipis. Bukan karena uangnya, tapi karena keajaiban kecil yang datang di hari sepi, tanpa pernah ia minta.
Ngobrol di Warung, Cerita Mengalir
Malam harinya, ia pergi ke warung dekat rumah untuk beli mi instan dan teh celup. Di sana sudah ada Bu Rahma dan Pak Iwan, tetangga langganan cerita-cerita kampung. Mereka kaget ketika mendengar cerita Wulan. Apalagi setelah Wulan tunjukkan bukti transfer dari permainan itu. Obrolan pun jadi panjang, penuh rasa penasaran dan tawa kecil yang sesekali pecah.
Salah satu dari mereka bertanya, di mana Mbak Wulan biasa main. Ia menjawab pelan, tanpa mengajak atau membujuk, hanya menyebut bahwa ia memainkannya lewat kastatoto. Tempat itu katanya cukup mudah dipahami dan tidak rumit seperti yang dibayangkan. Ia bahkan bilang, tidak perlu jago teknologi untuk bisa main, yang penting sabar dan tahu kapan berhenti.
Daster Baru dan Lampu Meja
Besoknya, Mbak Wulan langsung belanja ke toko grosir kecil. Ia membeli daster baru dan sebuah lampu meja yang sudah lama ia incar. Dulu, lampu itu hanya dipandangi dari balik etalase, kini ia bawa pulang dan langsung dipasang di meja salon. Salon kecil itu terlihat sedikit lebih cerah malam itu. Daster baru pun langsung ia pakai, menambah semangat melayani pelanggan yang mungkin datang kapan saja.
Sisanya ia tabung. Katanya, buat beli kursi salon yang empuk, karena kursi lamanya sudah retak di bagian dudukan. Bukan untuk gaya, tapi agar pelanggan merasa lebih nyaman. Hidup baginya bukan soal besar atau kecilnya rejeki, tapi soal syukur yang tumbuh dari hal-hal sederhana. Dan hari itu, ia merasa lebih dari cukup.
Ketika Rezeki Datang Tanpa Disangka
Kini, tiap kali mendengar suara notifikasi ponsel, Mbak Wulan selalu tersenyum kecil. Ia tidak selalu bermain mahjong ways 2 setiap hari. Tapi setiap kali ia main, bukan hanya hiburan yang ia dapat, tapi juga rasa tenang. Bukan karena ingin menang terus, tapi karena sudah tahu rasanya mendapatkan sesuatu tanpa harus memaksa.
Dari sebuah salon kecil di Cimahi, cerita sederhana itu menyebar. Bukan untuk pamer, tapi sebagai bukti bahwa kadang, rezeki datang lewat jalan yang tidak terduga. Bisa dari layar ponsel, bisa dari permainan, bisa dari iseng menunggu pelanggan. Dan Mbak Wulan? Ia hanya ingin tetap memegang gunting, menyambut tamu, dan tetap percaya bahwa harapan bisa datang kapan saja, dari mana saja.
Bonus